Sunday, September 1, 2013

Bukti Visi Yang benar


Di dalam setiap lembaga/yayasan pendidikan atau organisasi sosial dan keagamaan ... tentulah mempunyai suatu visi. Oleh karena visi memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan satu cita-cita atau harapan, baik itu secara perorangan maupun secara kelompok. Dalam pelayanan gereja dan kekristenan pada umumnya, visi juga tidak kalah pentingnya, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya suatu pelayanan. 

Jika demikian apakah sebenarnya visi itu? Sebab banyak orang berbicara tentang visi, tetapi belum mengerti sama sekali apa arti visi itu sebenarnya. Karena itu kita perlu mengerti dengan baik apa sebenarnya visi itu dan mengapa orang Kristen perlu memiliki visi, baik secara pribadi maupun persekutuan besar.

Kata visi atau vision memang mempunyai beberapa arti (penglihatan/daya lihat, pandangan, impian/bayangan). Namun yang kita bahas di sini adalah arti yang berhubungan dengan kehidupan Kristen. 

Visi ialah gagasan atau impian yang jelas, yang timbul dari beban atau keyakinan yang Allah berikan kepada seseorang, yang menggerakkan dan memotivasi orang itu untuk bertindak dan bekerja keras untuk mewujudkan impian tersebut, meskipun mungkin dia harus menghadapi banyak tantangan berat.

Dengan demikian seseorang yang mempunyai visi akan berusaha mengarahkan setiap segi kehidupannya untuk mencapai visinya. Alkitab menyatakan bahwa "Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat." Amsal 29:18. Dan orang pertama yang menjadi liar adalah saudara dan saya, disebabkan oleh kebosanan dalam rutinitas kehidupan Kristen kita. Menerima visi adalah lebih daripada sekedar menerima suatu gambaran dalam ibadah penyembahan yang kusyuk. Visi itu adalah suatu kesadaran yang mendalam dalam hati kita tentang mengapa kita dilahirkan, dan untuk apa kita lahir. Itu berarti kita harus berusaha mengarahkan seluruh segi kehidupan kita untuk hidup sesuai dengan firman Tuhan, agar kita dapat sampai pada kedewasaan penuh yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Dalam kehidupan dan pelayanan gereja, masalah visi tidak boleh dicampuradukan dengan kepentingan kita, baik secara pribadi atau pun kelompok. Dan mungkin juga kita sulit menilai visi-visi mana yang paling baik, karena semua pada umumnya juga memakai ayat-ayat firman Tuhan yang alkitabiah. Namun jika ada orang yang membanggakan diri dengan visinya yang bagus, namun jika buktinya tidak sesuai dengan firman Tuhan, sudah tentu tidak ada artinya sama sekali. Oleh karena itu yang betapa pentingnya bagi kita adalah kembali kepada bukti firman Tuhan itu sendiri. Sedikitnya ada tiga bukti yang menandakan hidup kita berjalan dalam visi firman Tuhan !

I. Hidup Yang Berbelas Kasihan

Firman Tuhan di dalam Matius 9:36:”Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan.” Dan Lukas 10:33,” lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan!”

Inilah hati Yesus, hati yang penuh belas kasihan…hati seorang Samaria yang murah hati. Seluruh hidup dan pelayanan Yesus diwarnai dengan kasih. Kasih itulah yang menjadi dasar visi Tuhan Yesus di dunia ini (Yoh 3:16). Visi Tuhan Yesus ialah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaanNya (Yoh 4:34). Betapapun hebat dan indahnya visi orang Kristen, tetapi jikalau tidak mempunyai hati yang berbelas kasihan kepada orang lain, sama sekali tidak artinya.

Paulus kepada jemaat di Korintus mengatakan: ”Sekalipun aku mempunyai karunia…, seluruh pengetahuan…, dan iman yang sempurna, tetapi jikalau aku tidak mempunyai kasih; aku sama sekali tidak berguna” (I Kor 13:2). Dan kita tidak mungkin mau berkorban bagi orang lain; atau berkorban bagi pekerjaan Tuhan jika kita tidak mempunyai hati yang berbelas kasihan atau hati yang penuh kasih.

II. Hidup Memberi Buah 

Di dalam Filipi 1:22 berbunyi: ”Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah”. Inilah tugas orang percaya yang harus kita pikul selama hidup di dunia ini. Bila kita sudah menjadi orang Kristen bertahun-tahun tetapi tidak menghasilkan buah, hal ini sangat mengesalkan hati Allah, Allah menunggu kita berbuah. Kita harus memperhatikan pertumbuhan kerohanian kita. Kita sudah banyak memperoleh pengajaran-pengajaran yang luar biasa dan dalam, serta kuasa dan pengurapan Roh Kudus, yang sangat memungkinkan kita untuk berbuah lebat.

Kita jangan puas hanya menjadi pendengar saja, sebagai kolektor khotbah yang bagus-bagus dan menerima pengurapan sampai kita terguncang-guncang dan rebah dalam hadirat Allah, kemudian berhenti hanya sampai disitu saja. Hal itu sebagai modal untuk menghasilkan buah dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar. Kita harus berbuah lebat dan setiap hari buah itu bertambah banyak, sebab orang Kristen dikenal bukan karena banyaknya karunia yang dimilikinya, tetapi karena buahnya (Matius 7:20).


III. Hidup Melayani Tuhan 

Pada masa sekarang menjelang akhir jaman, banyak hal terjadi yang dapat membuat kita takut dan goyah. Oleh sebab itu kita harus tetap teguh dan tidak goyah, giat selalu dalam pekerjaan Tuhan. Hal ini harus kita lakukan, karena sudah tidak banyak waktu lagi. Kita jangan sibuk dengan diri kita sendiri saja, tetapi harus mulai melayani Tuhan. Kita merasa siap/tidak siap yang penting kita mau menyediakan diri kita untuk dipakai Tuhan, Roh Kudus yang ada di dalam kita yang akan memampukan kita untuk melakukannya. Apapun yang terjadi, jangan sampai kita menjadi takut, apalagi undur dalam kerohanian kita. Roh kita justru harus lebih menyala-nyala, karena jerih payah kita tidak akan sia-sia. Kita harus mengobarkan karunia Roh Kudus yang ada pada kita supaya makin melimpah-limpah dengan menunjukkan kasih kita kepada dunia, bahwa Allah kita besar dan hidup,

Dia mampu melakukan segala perkara. Allah sudah menjamin dan memberkati hidup kita supaya dapat menjadi berkat bagi orang lain. Ada sebuah syair lagu yang diciptakan oleh seorang hamba Tuhan, di mana syair itu mengatakan :

"Tiada lebih indah kumelayani Yesus
Walaupun sukar dan berat jalanku
Takkan aku mundur sebelum berakhir hidupku
Karena aku tahu apa arti hidupku..."

Dengan kita hidup terus melayani Tuhan, maka orang akan melihat hal itu sebagai bukti bahwa kita terus berjalan dalam visi firman Tuhan.

Sekarang, bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah benar-benar memiliki hati yang berbelas kasihan kepada orang lain? Apakah kita sudah benar-benar hidup memberi buah bagi Tuhan? Apakah kita sudah benar-benar terlibat di dalam pelayanan? Saudara inilah bukti-bukti penting bagi kita, dan marilah kita terus berjuang dan mempertahankannya, sebagai kebenaran nyata bahwa kita tetap berjalan terus dalam visi firman-Nya. Visi itu menjadi berarti apabila ada tugas atau amanat yang harus dijalankannya. Marilah kita menjalankan seluruh tugas/amanat dan kehendak-Nya di dalam kehidupan kita masing-masing, sehingga banyak orang memperoleh berkat dan keselamatan daripada Tuhan.

Ada satu kutipan yang berkata: “A vision without a task makes a visionary; A task without a vision is drudgery; A vision with a task makes a missionary.

Tuhan Yesus memberkati, Amin. 

No comments:

Post a Comment