Apakah saudara
pernah mendengar batu yang terapung di atas air atau yang lebih dikenal dengan batu apung?
Ketika saya
kecil, saya seringkali menggunakannya ketika mandi untuk membersihkan daki-daki
dari tubuh saya. Sebenarnya ‘batu apung’ ialah istilah tekstural untuk batuan
vulkanik yang merupakan lava berbuih terpadatkan yang tersusun atas piroklastik
kaca yang amat mikrovesikular dengan dinding batuan beku gunung berapi ekstrusif
yang bergelembung, amat tipis dan tembus cahaya. Batu apung adalah produk umum
letusan gunung (pembentukan Plinius dann ignimbrit) dan umumnya membentuk
zona-zona di bagian atas lava silikat. Batu apung bervariasi dalam hal
kepadatannya menurut ketebalan bahan padat antargelombang; banyak sampel yang
mengapung di air. Batu apung banyak digunakan untuk membuat beton ringan atau
yang kepadatannya rendah dan insulatif. Juga digunakan sebagai bahan penggosok,
seperti pelitur, penghapus pensil, pengelupas kosmetik, dll. Batung apung adalah unik dan memiliki banyak fungsi dan keuntungan.
(band. Wikipedia Ensiklopedia).
Dalam Alkitab,
baik Tuhan Yesus maupun Petrus berbicara tentang batu hidup bahwa “kita sebagai batu
hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani.” Point ini untuk kita sebagai orang
percaya berarti kita secara bersama-sama adalah bait Allah yang dibangun di
atas dasar Yesus Kristus, yang adalah Batu Penjuru itu. Sebagai batu hidup kita
percaya bahwa berita firman-Nya digoreskan kedalam batu, yang mempunyai dampak
visual secara khusus yang menolong untuk melukiskan bagaimana tiap-tiap ayat firman
Tuhan masuk ke dalam hati orang-orang percaya. Di atas semuanya, penghormatan
tertinggi kita dinyatakan sebagai “batu hidup’ untuk menggambarkan orang masuk
ke dalam persekutuan dengan Yesus Kristus. Mari kita mengikuti teladan-Nya dengan menjadi ‘batu-batu yang hidup’ sehingga banyak orang dapat diberkati dan datang
percaya kepada Dia, Tuhan memberkati!
No comments:
Post a Comment